Thursday, August 21, 2014

Apakah Forex itu Haram ? Part 2 : Petani Cabe


Forex selalu di indentikan dengan judi. Saya mengamini hal ini jika dalam mengambil posisi trader menggunakan insting, dan tidak dibarengi dengan management resiko dan money management. Sebelumnya saya juga sudah memposting apakah forex itu haram ? part 1. Karena saya bermaksud membuat banyak artikel menganai hal ini, supaya bidang pekerjaan forex ini bisa diterima oleh masyarakat sebagaimana petani cabe.

Mengapa saya menggunakan petani cabe sebagai pembanding ? hal ini karena saya hidup di wilayah pedesaan yang erat kaitannya dengan kegiatan berladang. Jika anda juga berasal dari tempat dengan kondisi yang sama, anda pasti tahu mengapa saya menggunakan petani cabe sebagai pembanding.

Forex di identikan dengan judi oleh sebagian besar masyarakat karena mereka beranggapan bahwa
1. forex bisa membuat mereka kaya mendadak, dan melarat mendadak, seperti halnhya judi.

2. Dalam mengambil posisi digunakan insting, sama dengan judi yang mengandalkan insting.

3. Terdiri dari angka-angka yang tidak nyata, seperti halnya togel.

4. Adanya broker yang dianggap seperti bandar dalam judi.

5. dll

Hal-hal di atas merupakan anggapan yang tersebar dalam masyarakat. Padahal kenyataan itu tidak sepenuhnya benar. Mari kita kaitkan dengan petani cabe.

Petani cabe di daerah saya terkenal kaya raya, bahkan mereka bisa membeli mobil sekaligus naik haji dalam satu kali panen cabe, luar biasa bukan ? namun hal tersebut sama dengan forex, di samping keuntungan yang luar biasa, mereka juga dihantui kerugian yang luar biasa juga.jangan dikira mereka tidak bisa rugi, berikut ini akan saya jelaskan jika forex dianggap haram maka petani cabe dan juga petani-petani yang lain juga harus diharamkan.

1.  Harga yang berfluktuasi. Dalam pasar forex kita semua tahu bahwa harga sangat cepat berubah, sekarang bisa sangat tinggi dan ke esokan harinya bisa sangat rendah. Komoditas cabe yang di jual para petanipun juga begitu, ketika harga sedang tinggi (biasanya menjelang lebaran) maka para petani tersebut akan mengantongi keuntungan yang berlipat-lipat, namun jika harga sedang jatuh mereka juga bisa menjual rumah mereka untuk menambal kerugiannya karena harga pupuk dan biaya perawatan cabe yang tidak sedikit.

2.  Dalam bertani kebanyak petani cabe memulai kapan waktu yang tepat dengan acak, walaupun ada yang tidak, yang tidak biasanya berpatokan pada musim. Bukankah acak ini sifat dari judi?

3.  Forex bukan menjual dan membeli sesuatu yang tidak bermanfaat atau tidak nyata. Forex membeli mata uang, namun karena ada kesepakatan atau akad dengan broker maka uang tersebut tidak dapat diwujudkan dalam bentuk fisik.

4.  Bukankah petani cabe juga menggunakan tengkulak untuk menjual barangnya. Broker forex hanya sebagai pihak ketiga, sama dengan tengkulak.jika broker forex menipu atau tidak tergantung apakah broker tersebut jujur atau tidak dalam berbisnis, sama dengan tengkulak juga kan.

Sebenarnya masih banyak hal yang bisa kita kaitkan antara pebisnis forex dan pebisnis lain yang keberadaannya diterima oleh masyarakat. Jika anda punya contoh nyata mengenai hal tersebut, silahkan komen di bawah ini.


ingin berlangganan artikel dari saya?
silahkan masukan alamat email anda:



0 comments:

Post a Comment