Forex selalu di indentikan dengan
judi. Saya mengamini hal ini jika dalam mengambil posisi trader menggunakan
insting, dan tidak dibarengi dengan management resiko dan money management.
Sebelumnya saya juga sudah memposting apakah forex itu haram ? part 1. Karena saya
bermaksud membuat banyak artikel menganai hal ini, supaya bidang pekerjaan
forex ini bisa diterima oleh masyarakat sebagaimana petani cabe.
Mengapa saya menggunakan petani
cabe sebagai pembanding ? hal ini karena saya hidup di wilayah pedesaan yang
erat kaitannya dengan kegiatan berladang. Jika anda juga berasal dari tempat
dengan kondisi yang sama, anda pasti tahu mengapa saya menggunakan petani cabe
sebagai pembanding.
Forex di identikan dengan judi oleh
sebagian besar masyarakat karena mereka beranggapan bahwa
1. forex bisa membuat mereka kaya mendadak, dan melarat mendadak, seperti
halnhya judi.
2. Dalam mengambil posisi digunakan
insting, sama dengan judi yang mengandalkan insting.
3. Terdiri dari angka-angka yang
tidak nyata, seperti halnya togel.
4. Adanya broker yang dianggap
seperti bandar dalam judi.
5. dll
Hal-hal di atas merupakan anggapan
yang tersebar dalam masyarakat. Padahal kenyataan itu tidak sepenuhnya benar. Mari
kita kaitkan dengan petani cabe.
Petani cabe di daerah saya terkenal
kaya raya, bahkan mereka bisa membeli mobil sekaligus naik haji dalam satu kali
panen cabe, luar biasa bukan ? namun hal tersebut sama dengan forex, di samping
keuntungan yang luar biasa, mereka juga dihantui kerugian yang luar biasa juga.jangan
dikira mereka tidak bisa rugi, berikut ini akan saya jelaskan jika forex
dianggap haram maka petani cabe dan juga petani-petani yang lain juga harus
diharamkan.
1. Harga yang berfluktuasi. Dalam pasar forex kita semua tahu bahwa
harga sangat cepat berubah, sekarang bisa sangat tinggi dan ke esokan harinya
bisa sangat rendah. Komoditas cabe yang di jual para petanipun juga begitu,
ketika harga sedang tinggi (biasanya menjelang lebaran) maka para petani
tersebut akan mengantongi keuntungan yang berlipat-lipat, namun jika harga
sedang jatuh mereka juga bisa menjual rumah mereka untuk menambal kerugiannya
karena harga pupuk dan biaya perawatan cabe yang tidak sedikit.
2. Dalam bertani kebanyak petani cabe memulai kapan waktu yang tepat
dengan acak, walaupun ada yang tidak, yang tidak biasanya berpatokan pada
musim. Bukankah acak ini sifat dari judi?
3. Forex bukan menjual dan membeli sesuatu yang tidak bermanfaat atau
tidak nyata. Forex membeli mata uang, namun karena ada kesepakatan atau akad
dengan broker maka uang tersebut tidak dapat diwujudkan dalam bentuk fisik.
4. Bukankah petani cabe juga menggunakan tengkulak untuk menjual
barangnya. Broker forex hanya sebagai pihak ketiga, sama dengan tengkulak.jika
broker forex menipu atau tidak tergantung apakah broker tersebut jujur atau
tidak dalam berbisnis, sama dengan tengkulak juga kan.
Sebenarnya masih banyak hal yang
bisa kita kaitkan antara pebisnis forex dan pebisnis lain yang keberadaannya
diterima oleh masyarakat. Jika anda punya contoh nyata mengenai hal tersebut,
silahkan komen di bawah ini.